Senin, 19 September 2022

MENJEMPUT HIDAYAH

 RIYADLOH KEMIS

MENJEMPUT HIDAYAH

Alloh berfirman dalam Surat Al-Isra Ayat 15:
مَّنِ ٱهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِى لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
"Barangsiapa berada di atas petunjuk dan mengikuti jalan kebenaran, maka sesungguhnya pahala perbuatan itu akan bermanfaat bagi pribadinya. Dan barangsiapa melenceng dan mengikuti jalan kebatilan, maka sesungguhnya siksaan akibat perbuatan itu akan menimbulkan kemadaratan kepadanya saja.Tidak ada jiwa yang berbuat dosa yang menanggung dosa jiwa lain yang berbuat dosa, Dan Alloh tidaklah menyiksa seseorang kecuali telah tegak baginya hujjah-hujjah dengan diutusnya para rasul dan diturunkannya kitab-kitab"
Hidayah harus menjemput, oleh dua kendaraan, yakni Alquran dan Sunnah.
Rosulullah SAW. Bersabda;
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Alloh dan Sunnah Rosul-Nya.
Ada lima ciri orang yang mendapat hidayah Alloh;
1. Merasa mudah atau tidak berat melaksanakan kewajiban dan ketaatan kepada Alloh dan menjauhi larangan-Nya. “Termasuk di dalamnya tidak berat melaksanakan sholat fardhu berjamaah, sholat sunat dan ketaatan lainnya kepada Alloh.
2. Jikalau mendengar nama Alloh disebut cintanya kepada Alloh bertambah, hatinya bergetar. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Alloh bergetar hati mereka. dan apabila dibacakan ayat-ayatnya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS Al-Anfal: 2)
3. Senantiasa istiqamah dan konsisten. Yakni berpegang teguh pada keimanan dalam hatinya.
“Barangsiapa yang berpegang teguh kepada agama Alloh, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali 'Imran 101)
4. Rajin dan sungguh-sungguh menghadiri majelis-majelis ilmu, guna menambah perbendaharaan keilmuan dan keimanan kepada Alloh dan Rosul-Nya.
“Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah 11)
5. Mempunyai rasa malu. baik malu kepada Alloh maupun kepada sesama makhluk Alloh.
banyak sekali hadits Rosulullaloh yang menegaskan pentingnya sifat malu (haya’). Salah satu di antaranya, sabda Nabi; “Malu itu sebagian dari iman.”
Hadits lainnya; “Jika kamu tidak punya rasa malu, silakan lakukan sesuka hatimu.”
"Malu dan iman itu ibarat saudara kembar. Orang yang beriman pasti punya rasa malu.”
“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu, kecuali kebaikan.”
Semoga Alloh tidak henti-hentinya memberikan hidayah petunjuk dan taufik pertolongan agar istiqomah dalam mengarungi lautan kehidupan dengan full ibadah dan berbakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AH

NASAB HABIB BA ALAWI SEPERTI MALAM LIKURAN

Para habaib sering mengungkapkan narasi bahwa, nasab para habib Ba Alawi sudah terang benderang bagaikan matahari di sianghari. Jika di sian...