Jumat, 24 Juni 2022

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 17 -18

 

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 17-18

Maqolah 17 Bagian Ketiga Induk Dari Segala Perbuatan

اَلْاُمَّهَاتُ اَرْبَعٌ : اُمُّ الْاَدْوِيَةِ وَاُمُّ الْآدَبِ وَاُمُّ الْعِبَادَاتِ وَاُمُّ الْاَمَانِىِّ فَاُمُّ الْاَدْوِيَةِ قِلَّةُ الْاَ كْلِ وَاُمُّ الْآدَبِ قِلَّةُ الْكَلَامِ وَاُمُّ الْعِبَادَاتِ قِلَّةُ الذُّنُوْبِ وَاُمُّ الْاَمَانِىِّ الصَّبْرُ

Nabi Muhammad SAW. Telah bersabda sebagai berikut :

``Induk itu ada empat, yaitu : induk obat, induk tata krama, induk ibadah, dan induk harapan. Induk obat adalah sedikit makan. Induk tata karma adalah sedikit bicara. Induk ibadah adalah sedikit dosa dan Induk daripada harapan adalah sabar menanti. ``


Maqolah 18 Bagian Ketiga Perbuatan Yang Dapat Menghanguskan Keistimewaan Manusia

اَرْبَعَةٌ جَوَاهِرَ فِى جِسْمِ بَنِى آدَمَ يْزِيْلُهَا اَرْبَعَةُ اَشْيَاءَ : اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ فَالْغَضَبُ يُزِيْلُ الْعَقْلَ وْالْحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ وَالطَّمَعَ يُزِيْلُ الْحَيَاءَ وَالْغِيْبَة ُتُزِيْلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ

Sebagaimana sabda Nabi Muahammad SAW. Sebagai berikut :

`` Empat macam permata (keistimewaan) yang terdapat dalam diri anak Adam (manusia) itu akan hilang oleh empat perkara. Adapun keistimewaan keistimewaan itu adalah akal, agama, malu, dan amal shaleh. Marah itu menghilangkan akal. Hasud itu akan menghilangkan agama. Tamak akan menghilangkan malu. Dan mengumpat akan menghlangkan amal shaleh. ``

يَامُعَاوِيَةُ : اِيَّاكَ وَالْغَضَبَ فَإِنَّ الْغَضَبَ يُفْسِدُ الْاِيْمَانَ كَمَا يُفْسِدُ الصَّبْرُ الْعَسَلَ

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqy, bahwa Rasulullah SAW. Bersabda sebagai berikut :

``Wahai Mu`awiyah, jauhilah olehmu marah marah, karena kemarahan itu dapat merusak keimanan, seperti jaadam merusak madu. ``

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَاِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud sebagai berikut :

``Jauhilah olehmu hasud (dengki), karena kedengkian dapat melahap habis (menghanguskan) kebajikan kebajikan, sebagaimana api melalap (menghanguskan) kayu bakar. ``

أَتَدْرِىْ عَلَى مَنْ اَسَأْتَ الْاَدَبْ # اَلَا قُلْ لِمَنْ بَاتَ لِى حَاسِدًا اِذَا اَنْتَ لَمْ تَرْضَ لِى مَا وَهِبْ # اَسَأْتَ عَلَى اللهِ فِى فِعْلِهِ وَسَدَّ عَلَيْكَ وُجُوْهَ الطَّلَبْ # فَجَازَاكَ رَبِّى بِأَنْ زَادَنِى

Seorang penyair juga telah menggambarkan lewat syairnya dalam Bahar Mutaqarab berikut ini :

``Hai katakan kepada orang yang dengki kepadaku # Tahukah kamu, kepada siapa sesungguhnya engkau bersifat jahat ? Kamu telah berbuat jahat kepada Allah terhadap Taqdirnya # Ketika kamu tidak senang melihat nikmat yang diberikan olehNya kepadaku. Maka Tuhankulah yang membalasmu, dengan cara menambah kenikmatan kepadaku # Dan menutup jalanmu, yaitu jalan pencarianmu. ``

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AH

NASAB HABIB BA ALAWI SEPERTI MALAM LIKURAN

Para habaib sering mengungkapkan narasi bahwa, nasab para habib Ba Alawi sudah terang benderang bagaikan matahari di sianghari. Jika di sian...