Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 45-48
Maqolah 45 Bagian Kedua: Cinta, Iffah, dan Pangkal Keyakinan - Hadits 1
اَلْمَحَبَّةُ اَسَاسُ الْمَعْرِفَةِ وَالْعِفَّةُ علَامَةُ الْيَقِيْنِ وَرَأْسُ الْيَقِيْنِ التَّقْوَى وَالرِّضَا بِتَقْدِيْرِ اللهِ
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Berikut ini :
"Cinta kepada Allah itu adalah asas makrifat, iffah (enggan) itu tandanya yakin, sedang pangkal keyakinan itu adalah taqwadan ridha terhadap takdir Allah."
Maqolah 46 Bagian Kedua: Pokok Cinta Kepada Allah SWT. - Atsar Sufyan bin Uyainah ra.
مَنْ اَحَبَّ اللهَ اَحَبَ مَنْ اَحَبَّهُ اللهُ تَعَالَى وَمَنْ اَحَبَّ مَنْ اَحَبَّهُ اللهُ تَعَالَى اَحَبَّ مَا اَحَبَّ فِى اللهِ تَعَالَى وَمَنْ اَحَبَّ مَا اَحَبَّ فِى اللهِ تَعَالَى اَحَبَّ اَنْ لَا يَعْرِفَهُ النَّاسُ
Diriwayatkan dari Sufyan bin Uyainah ra. ia berkata sebagai berikut :
"Barangsiapa yang cinta kepada Allah, maka ia akan cinta kepada orang yang dicintai Allah. Dan barangsiapa yang cinta kepada orang yang cinta kepada perbuatan yang dilakukan karna cinta kepada Allah, maka ia akan cinta melakukan perbuatan itu tanpa diketahui manusia."
Maqolah 47 Bagian Kedua: Bukti Cinta Yang Sesungguhnya - Hadits 1
صِدْقُ الْمَحَبَّةِ فِى ثَلَاثِ خِصَالٍ : اَنْ يَخْتَارَ كَلاَمَ حَبِيْبِهِ عَلَى كَلَامِ غَيْرِهِ وَ يَخْتَارَ مَجَالَسَةَ حَبِيْبِهِ عَلَى مَجَالَسَةِ غَيْرِهِ وَ يَخْتَارَ رِضَاحَبِيْبِهِ عَلَى رِضَا غَيْرِهِ
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Berikut ini :
"Kebenaran (bukti) cinta itu tergantung pada tiga perkara yaitu, lebih memilih ucapan kekasih daripada ucapan orang lain, lebih memilih duduk bersanding kekasih daripada bersama orang lain, dan lebih memilih kerelaan kekasih daripada kerelaaan orang lain."
Keterangan :
Orang yang cinta kepada Allah akan banyak bercerita dengan Allah (membaca Al Qur`an), suka pergi ke pengajian, san lebih mengutamakan perintah Allah daripada perintah selain Allah.
مَنْ اَحَبَّ شَيْئًا فَهُوَ عَبْدُهُ .
"Barangsiapa mencintai sesuatu, ia menjadi hambanya."
Maqolah 48 Bagian Kedua: Tamak, Taat, dan Qana`ah - Atsar Wahab bin Munabbih Yamani ra.
مَكْتُوْبٌ فِى التَّوْرَاةِ الْحَرِيْصُ فَقِيْرٌ وَاِنْ كَانَ مَالِكَ الدُّنْيَا وَالْمُطِيْعُ لِلَّهِ تَعَالَى مُطَاعٌ لِلنَّاسِ وَاِنْ كَانَ مَمْلُوْكًا وَالْقَانِعُ غَنِيٌّ وَاِنْ كَانَ جَائِعًا
Diriwayatkan dari Wahab bin Munabbin Al Yamani ra. sebagai berikut :
"Tertulis di dalam taurat, orang yang tamak adalah sengsara, meskipun memiliki dunia, orang yang taat kepada Allah akan disenangi, meskipun ia seorang hamba sahaya dan orang yang qana`ah (merasa cukup) adalah kaya, meskipun kelaparan."
Kisah :
Seorang tawanan wanita muslim melarikan diri dari penjara negara kafir. Ia berjalan kaki sepanjang 200 farsakh. Ia tidak memakan apa-apa, lalu ia ditanya bagaimana bisa kuat berjalan tanpa makan. Ia menjawab, "Setiap aku lapar aku akan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 2x."
(قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدْ...الخ)
Catatan :
سُكُوْنُ اْلقَلْبِ عِنْدَعَدَمِ الْمَأْلُوْفَاتِ وَالرِّضَى بِقِسْمَةِ اللهِ تَعَالَى
قَنَاعَةٌ Artinya adalah hati yang merasa tenang ketika tidak ada makanan, dan senang terhadap pembagian Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar