Jumat, 24 Juni 2022

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 22-24

 

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 22-24 

Maqolah 22 Bagian Kedua: Dosa Kecil, Rizqi, dan Musibah - Firman Allah

يَا عُزَيْرُ اِذَا اَذْنَبْتَ ذَنْبًا صَغِيْرًا فَلَا تَنْظُرْ اِلَى صِغَرِهِ وَانْظُرْ اِلَى مَنْ اَذْنَبْتَ لَهُ وَاِذَا اَصَابَكَ خَيْرٌ يَسِيْرٌ فَلَا تَنْظُرْ اِلَى صِغَرِهِ وَانْظُرْ اِلَى مَنْ رَزَقَكَ وَاِذَا اَصَابَكَ بَلِيَّةٌ فَلَا تَشْكُونِى إِلَى خَلْقِى كَمَا لَا اَشْكُوْكَ إِلَى مَلَائِكَتِى إِذَا صَعِدَتْ إِلَيَّ مَسَاوِيْكَ.

Diterangkan dalam sebuah pernyataan, bahwa Allah SWT. Telah berfirman kepada Nabi Uzair as. Sebagai berikut :

"Wahai Uzair, jika kamu melakukan dosa kecil, maka kamu jangan melihat kecilnya, tapi lihatlah kepada siapa kamu telah berbuat dosa. Jika kamu mendapatkan yang sedikit, maka kamu jangan melihat yang sedikitnya, tapi lihatlah siapakah yang telah memberikan itu kepadamu. Dan jika kamu mendapatkan suatu musibah, maka janganlah kamu mengadukanKu kepada makhlukKu, sebagaimana Aku tidak mengadukanmu kepada MalaikatKu, jika kejelekanmu disampaikan kepada Ku."

Keterangan :

Menceritakan nasib buruk (sial) kepada orang lain disebut شِكَايَةٌ hukumnya haram. شِكَايَةٌhanyalah kepada Allah. Masalah : jika menceritakan nasib buruk kepada orang lain tapi hatinya ridha dan sabar karena menjawab orang-orang yang bertanya kepadanya, hal itu tidak termasuk syikayah. Sebab, Nabi pun pernah berkata demikian kepada Malaikat Jibril. Saat menjelang wafat Jibril bertanya : `Ya Muhammad apa yang terasa olehmu ?`. Nabi menjawab : `Aku susah dan bingung`. Jibril bertanya lagi : `Apa yang menyebabkan kamu susah dan bingung ?`. Nabi menjawab :`Nasib umatku diakhir zaman`.


Maqolah 23 Bagian Kedua: Makanan, Pakaian dan Perumahan - Hadits 1

مَا مِنْ صَبَاحٍ اِلَّا وَيَقُوْلُ الشَّيْطَانُ لِى : مَا تَأْكُلُ ؟ وَمَا تَلْبَسُ ؟ وَاَيْنَ تَسْكُنُ ؟ فَاَقُوْلُ : آكُلُ الْمَوْتَ وَاَلْبَسُ الْكَفَنَ وَاَسْكُنُ الْقَبْرَ فَيَهْرَبُ مِنِّى.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Hatim Al A`sham berikut ini :

"Tiada suatu pagi pun berlalu melainkan syaitan bertanya kepadaku, "Apakah yang akan kamu makan ? Apa yang kamu pakai? Dan Dimana kamu akan bertempat tinggal ?" maka akupun menjawab, "Maut adalah makananku, kain kafan menjadi pakaianku, dan aku tinggal di  dalam kubur." Maka syaitan lari terbirit birit."

Keteranagan :

حَاتِمُ الْأَصَمِّNama aslinya Abdur Rahman Hatim bin Uhwan atau disebut juga Hatim bin Yusuf. Beliau adalah seorang ulama besar di Neadalah seorang ulama besar di Negeri Khurasan. Hatim Ali Al Ansam artinya `Hatim yang tuli`. Sejarahnya adalah sebagai berikut : Suatu saat ada seorang wanita datang kepada Hatim menanyakan suatu masalah. Tiba-tiba wanita tersebut kentut, sehingga merahlah wajah wanita itu karena malu. Namun Hatim malah berkata, `Keraskanlah suaramu, aku kurang bisa mendengar.` Wanita tersebut merasakan senang, rasa malunya hilang, karena ia yakin kentutnya tidak terdengar oleh Hatim. Padahal pendengaran Hatim masih normal, hanya saya ia berpura-pura tuli agar wanita itu tidak kecewa karena malu. Maka sejak itulah Rahman Hatim bin Yusuf dipanggil Hatim Al Asam.


Maqolah 24 Bagian Kedua: Kekayaan, Kekeuatan, dan Kemenangan - Hadits 1

مَنْ خَرَجَ مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إِلىَ عِزِّ الطَّاعَةِ اَعْنَاهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ غَيْرِ مَالٍ وَاَيَّدَهُ مِنْ غَيْرِ جُنْدٍ وَاَعَزَّهُ مِنْ غَيْرِعَشِيْرَةٍ

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Sebagaimana berikut :

"Barangsiapa yang keluar dari kehinaan maksiat menuju kepada kemuliaan taat, maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang kaya tanpa harta, kuat tanpa pasukan dan menang tanpa bala."

Keterangan :

Jika kita selalu bertaqwa kepada Allah, Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada kita dalam segala keadaan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AH

NASAB HABIB BA ALAWI SEPERTI MALAM LIKURAN

Para habaib sering mengungkapkan narasi bahwa, nasab para habib Ba Alawi sudah terang benderang bagaikan matahari di sianghari. Jika di sian...