Jumat, 24 Juni 2022

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 18-20

 

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 18-20 

Maqolah 18 Bagian Kedua: Perkara-Perkara Yang Menyebabkan Celaka

إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ هَلَكَ قَبْلَكُمْ بِثَلَاثِ خِصَالٍ : بِفُضُوْلِ الْكَلَامِ وَفُضُوْلِ الطَّعَامِ وَ فُضُوْلِ الْمَنَامِ.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha`I ra. sebagai berikut :

"Sesungguhnya orang orang yang sebelum kamu itu celaka hanya karena disebabkan tiga perkara, yaitu bicara yang berlebihan, makan yang berlebihan, dan terlalu banyak tidur."


Maqolah 19 Bagian Kedua: Tiga Perkara Merupakan Bekal Akhirat

طُوْبَى لِمَنْ تَرَكَ الدُّنْيَا قَبْلَ اَنْ تَتْرُكَهُ وَبَنَى قَبْرَهُ قَبْلَ اَنْ يَدْخُلَهُ وَاَرْضَى رَبَّهُ قَبْلَ اَنْ يَلْقَاهُ.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Yahya bin Mu`adz ar Razi berikut ini :

"Sungguh beruntung orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, orang yang menyediakan kuburan sebelum ia memasukinya dan orang yang mendapatkan ridha Tuhannya, sebelum ia menemui Nya."

Keterangan :

a. Sebelum harta meninggalkan, maksudnya sebelum kafir.

b. Membangun kubur sebelum memasukinya maksudnya, beramal saleh sebelum meninggal.

c. Meridhai Tuhannya yakni dengan cara melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

d. Sebelum menemuinya, artinya sebelum mati.


Maqolah 20 Bagian Kedua. Sunnatullah, Sunnatur Rasul, dan Sunnah Waliyullah

مَا سُنَّةُ اللهِ ؟ قَالَ : كِتْمَانُ السِّرِّ وَقِيْلَ مَا سُنَّةُ الرَّسُوْلِ ؟ قَالَ : الْمُدَارَةُ بَيْنَ النَّاسِ وَ قِيْلَ مَا سُنَّةُ اَوْلِيَائِهِ ؟ قَالَ : اِحْتِمَالُ اْلاَذَى عَنِ النَّاسِ وَكَانُوْا مِنْ قَبْلِنَا يَتَوَا صَوْنَ بِثَلَاثِ خِصَالٍ : وَيَتَكَا تَبُوْنَ بِهَا مَنْ عَمِلَ لِآخِرَتِهِ كَفَاَهُ اللهُ اَمْرَدِ يْنِهِ وَدُنْيَاهُ وَمَنْ اَحْسَنَ سَرِيْرَتَهُ اَحْسَنَ اللهُ عَلَا نِيَتَهُ وَمَنْ اَصْلَحَ مَابَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ اَصْلَحَ اللهُ مَابَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ .

Kemudian ditanyakan kepada Sayyidina Ali ra. :

"Apakah sunnatullah itu ? "Beliau menjawab, "yaitu menyimpan rahasia. "Ditanyakan lagi, "apakah sunnah Rasulullah ?" Beliau menjawab, "Berbuat baik (ramah tamah) kepada sesama manusia. Dan ditanyakan pula, "Apakah sunnah waliyullah itu ?" Beliau juga menjawab, "Menaggung kesabaran atas sesuatu yang menyakiti mereka. Keadaan para wali sebelum kami berwasiat dengan 3 perkara dan mereka mengirimkan surat kepada sebagian mereka tentang hal itu, yaitu : barangsiapa yang beramal untuk akhiratnya, maka Allah akan memberi kecukupan kepadanya dalam keadaannya dalam urusan agama dan dunianya, barangsiapa yang baik batinnya, maka Allah akan memperbaikinya dzahirnya, dan barangsiapa yang mengikhlaskan amal yang berhubungan dengan Allah maka Allah, akan meluluskan amalnya yang berhubungan antara dia dan manusia."

Keterangan :

 اَ صْلَحَMaksudnya  اَخْلَصَberarti mengikhlaskan niat yaitu membersihkan niat dari riya`, ujub, dan sunnah. (سُمْعَةٌ)

وَاَرْضِهِمْ مَا دُمْتَ فِى اَرْضِهِم # دَارِهِمْ مَا دُمْتَ فِى دَارِهِمْ

Adapun tentang ramah tamah (sopan santun) adalah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah syair berikut ini :

"Berbuat baiklah kepada mereka selama engkau berada di rumah mereka. Dan buatlah hati mereka menjadi ridha (rela), selama engkau berada di bumi mereka."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AH

NASAB HABIB BA ALAWI SEPERTI MALAM LIKURAN

Para habaib sering mengungkapkan narasi bahwa, nasab para habib Ba Alawi sudah terang benderang bagaikan matahari di sianghari. Jika di sian...