"Perbuatan seseorang dalam melakukan ketaatan itu menunjukkan adanya makrifat (dalam dirinya), sebagaimana gerakan badan menunjukkan adanya kehidupan."
Maqolah 25
"Orang yang mau menyadari akan kelemahan yang ada pada dirinya akan terpuji selamanya dan mau mengakui kekurangannya itu merupakan bukti diterimanya amal perbuatannya (oleh Allah)."
Maqolah 26
"Kufur nikmat itu merupakan kehinaan dan berteman dengan orang yang bodoh itu adalah merupakan bentuk kesialan." Dalam hal ini, Ath Thabrani meriwayatkan dari Basyir, bahwa Rasulullah saw bersabda : "Hendaklah kamu tidak berteman dengan orang yang tolol."
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dari Ibnu Umar ra. bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda :
"Dua perkara, yang barangsiapa dapat memiliki keduanya maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang ahli syukur dan sabar. Dan barangsiapa yang tidak dapat memiliki keduanya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang tidak tahu balas budi (tidak tahu terima kasih) dan tidak sabar. Barangsiapa yang selalu membanding-bandingkan kualitas agamanya dengan orang yang berkualitas lebih tinggi, dan jika dalam masalah duniawi ia membandingkannya dengan orang yang lebih redah, kemudian memuji Allah atas kelebihan yang demikian itu, maka Allah akan akan mencatatnya sebagai orang yang tahu berterima kasih (tahu syukur) dan ahli sabar, dan barangsiapa yang selalu membanding-bandingkan kualitas agamanya dengan orang yang lebih rendah dan membandingkan urusan dunianya dengan orang yang lebih tinggi, kemudian ia merasa hina karea tidak dapat menandingi kebesaran (kekayaan) orang tersebut, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang tidak tahu terima kasih (tidak tahu syukur) dan tidak sabar."
Maqolah 27
Sebagaimana yang diisyaratkan oleh seorang penyair di dalam syairnya berikut ini :
"Wahai, orang yang hanya disibukan urusan dunia ! Sungguh engkau telah tertipu oleh angan anganmu yang panjang. Mengapa selalu lupa? Hingga sakratul maut datang menjemputmu. Sakaratul maut itu akan datang kepadamu secara tiba tiba dan kubur itu adalah peti dari segala amal. Bersabarlah terhadap semua yang menakutkan yang ada di dunia. Tiada kematian, melainkan sakaraatul maut telah menjemputmu."
Dunia dan Sakaratul Maut
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Ad Dailami berikut ini :
"Meninggalkan dunia itu lebih pahit daripada meninggalkan jadam dan lebih pedih daripada goresan pedang di medan pertempuran, dan tiada sesuatupun bagi yang mau meninggalkannya, kecuali Allah menganugrahkan kepadanya sebagaimana yang telah Ia anugerahkan kepada para syuhada. Meninggalkan dunia adalah dengan cara sedikit makan dan kenyang dan tidak suka dipuji orang. Karena barangsiapa yang senang dipuji manusia, maka berarti ia lebih suka dunia dengan segala kenikmatan yang paling utama, maka hendaklah ia meninggalkan segala bentuk urusan dunia dan pujian dari manusia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar