Jumat, 24 Juni 2022

Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 06-08

 Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 06-08 

Maqolah 06 Bagian Kedua: Tipu Daya Kenikmatan, Sanjungan, Dan Aib Yang Terselubung - Hadits 1

كَمْ مِنْ مُسْتَدْرَجٍ بِالنِّعْمَةِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنْ مَفْتُوْنٍ بِالثَّنَاءِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنَ مَغْرُوْرٍ بِالسِّتْرِ عَلَيْهِ.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud ra. berikut ini :

"Tak terhitung orang  yang hanyut terbuai dengan kenikmatan, tak terhitung orang yang termakan fitnah oleh sanjungan, dan tak terhitung pula orang yang tertipu dengan selubung keaiban."

Keterangan :

a. Manusia rugi lahir batin jika tidak mensyukuri nikmat , bahkan nikmat yang telah ada bisa lenyap karena tidak mensyukuri nikmat yang baru. 

b. Kadang-kadang orang memuji untuk menjatuhkan.

c. Jangan terlena dan jangan mempunyai anggapan, bahwa jika ia berbuat dosa Allah tidak menurunkan malapetaka didunia. Sadarilah bahwa pahala dan dosa diberikan Allah di akhirat.

Maqolah 07 Bagian Kedua: Hak hak Orang Yang Berakal - Perkataan Nabi Daud as. dalam KItab Zabur

حَقٌ عَلَى الْعَاقِلِ اَنْ لَا يَشْتَغِلَ اِلَّا بِثَلَاثٍ : تَزَوُّدٌ لِمَعَادٍ وَمُؤْنَةٌ لِمَعَاشٍ وَطَلَبِ لَذَّةٍ بِحَلَالٍ.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Daud as. "Telah diwahyukan di kitab zabur sebagai berikut :

Hak bagi orang yang berakal itu adalah jangan terlalu disibukan, kecuali tiga perkara, yaitu mengumpulkan bekal untuk di akhirat, berusaha (bekerja) untuk biaya hidup (di dunia), dan mencari kenikmatan dengan cara yang halal."

Keterangan :

Berusaha secara halal hukumnya wajib. 

وَلَا تَكُوْنُوْا كَلَّا عَلَى النَّاسِ .

Janganlah kamu menjadi beban orang lain (jadi pengemis)


Maqolah 08 Bagian Kedua: Tiga Perkara Yang Menentukan - Hadits 1

ثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ وَثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ وَثَلَاثٌ كَفَّارَتٌ , اَمَّا الْمُنْجِيَاتُ : فَحَشْيَةُ اللهِ تَعَالَى فِى السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَالْقَصْدُ فِى الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَالْعَدْلُ فِى الرِّضَاءِ وَالْغَضَبِك . وَاَمَّا الْمُهْلِكَاتُ : فَشُحٌّ شَدِيْدٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَاِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ . وَاَمَّا الدَّرَجَاتُ : فَاِفْشَاءُ السَّلَامِ وَاِطْعَامُ الطَّعَامِ وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ . وَاَمَّاالْكَفَّارَتُ : فَاِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِى السَّبَرَاتِ وَنَقْلُ الْاَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاةِ وَاْنتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ .

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Shakhr dan Abu Hurairah ra. mereka berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda sebagai berikut :

"Tiga perkara dapat menyebabkan selamat, tiga perkara dapat menyebabkan rusak, tiga perkara dapat mengangkat derajat dan tiga perkara sebagai penebus dosa. Adapun tiga perkara yang menentukan keselamatan (seseorang) itu adalah : Takwa kepada Allah SWT, baik dalam keadaan sepi maupun ramai, penuh kesederhanaan, baik ketika dalam keadaan fakir maupun berkecukupan, dan bersikap adil, baik pada waktu senang maupun ketika sedang marah. Dan tiga perkara yang dapat menyebabkan rusak itu adalah : Bakhil yang berlebihan, memperturutkan hawa nafsu dan membanggakan diri sendiri. Adapun tiga perkara yang dapat mengangkat derajat (seseorang) itu adalah : Membiasakan salam, memberi makan orang yang butuh makan, dan mengerjakan sholat malam ketika orang orang sedang tidur. Dan adapun tiga perkara sebagai penebus dosa itu adalah : Menyempurnakan wudhu ketika cuaca sangat dingin, berangkat mengerjakan sholat berjamaah, dan (tetap duduk) menanti sholat berikutnya setelah mengerjakan sholat."

Keterangan :

Menunggu salat sesudah salat ialah menunggu untuk melaksanakan salat fardhu berjamaah sesudah melakukan salat sunah atau melaksanakan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AH

NASAB HABIB BA ALAWI SEPERTI MALAM LIKURAN

Para habaib sering mengungkapkan narasi bahwa, nasab para habib Ba Alawi sudah terang benderang bagaikan matahari di sianghari. Jika di sian...